Gamifikasi adalah cara terbaik untuk membuat pembelajaran Anda interaktif. Jika Anda memulai dengan membuat elemen gamifikasi tertentu dari tugas Anda, ini memungkinkan Anda untuk terlibat dengan siswa dengan cara yang jauh lebih dalam dan mudah diingat. Sebagian besar kelas online tidak terlihat seperti permainan, jadi bagaimana pengajat dapat mulai untuk melakukan gamifikasi pada pembelajaran mereka?
Mulailah dengan mengubah terminologi dalam pembelajaran Anda. Dengan mengubah cara Anda merujuk pada elemen tertentu dari suatu pembelajaran, Anda mulai melihat materi pembelajaran Anda sebagai alur permainan. Misalnya, menyarankan siswa untuk melihat 'modul' pembelajaran online sebagai 'level' dalam game. Seperti, “Saat seseorang melewati serangkaian level, mereka telah memainkan 'permainan'”. Gagasan tentang gamifikasi menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan bagi para pelajar.
Perlu Anda ketahui bahwa, tidak perlu memiliki latar belakang teknis untuk melakukan gamifikasi pembelajaran Anda. Bagi pengajar untuk memasukkan gamifikasi ke dalam pembelajaran mereka, ada baiknya untuk memiliki pemahaman yang baik tentang apa itu game dan bagaimana cara kerjanya. Untuk membantu memecahnya, berikut adalah tiga tip untuk membantu orang memahami apa itu game dan aspek teoretis dari desain game dalam pendidikan & pembelajaran.
1. Tantangan
Dalam gamifikasi pembelajaran, atau metode yang dibuat mirip dengan alur game, Anda perlu menguraikan serangkaian tujuan yang hrus dicapai oleh pelajar. Game sangat bagus dalam menyusun tujuan, sehingga pelajar yang menjadi pemain tahu persis apa yang harus mereka lakukan untuk mencapai tahap permainan berikutnya. Maka dalam tujuan tersebut, pengajar harus menyajikan serangkaian tantangan yang harus diatasi oleh pelajar. Inilah yang perlu diselesaikan oleh mereka dalam permainan untuk mempelajari keterampilan baru untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Pilihan
Dalam tantangan ini, harus ada sejumlah pilihan. Menyajikan pilihan adalah faktor penentu yang sangat krusial antara metode pendidikan yang digamifikasi dan pembelajaran reguler yang Anda ajarkan. Karena dalam game Anda memiliki keinginan yang lebih bebas, Anda dapat memilih apa yang Anda inginkan dan yang tidak ingin dilakukan. Mengizinkan pilihan siswa mungkin merupakan aspek yang paling sulit untuk diintegrasikan dalam tugas, tetapi , hal itu perlu dilakukan untuk benar-benar mengubah mata pelajaran Anda.
3. Konsekuensi
Sama seperti dalam kehidupan nyata, pilihan selalu memiliki konsekuensi. Dalam gameplay, konsekuensi berfungsi sebagai umpan balik bagi pemain. Konsekuensi dalam game memberi tahu Anda apakah Anda melakukan sesuatu yang benar atau salah. Itulah mengapa sebagai pengajar, penting untuk memahami bagaimana sebuah game memungkinkan banyak upaya untuk mencapai suatu tujuan. Pembelajaran yang di-gamifikasi harus memungkinkan siswa Anda untuk mencoba dan mencoba lagi, sampai mereka menguasai suatu keterampilan atau berhasil menyelesaikan tantangan tertentu. Artinya, Anda harus mengizinkan pelajar untuk kembali dan mengulangi pekerjaan dan memberikan upaya sebanyak yang mereka butuhkan sebelum mereka benar-benar mencapai penguasaan untuk naik ke level berikutnya.
Ilustrasi (c) Unsplash.com