Metode pembelajaran tradisional melibatkan proses belajar/mengajar langsung di mana guru dan siswa/murid secara fisik hadir di lokasi yang sama untuk memberikan materi. Praktik pembelajaran tradisional telah terbentuk sejak dahulu kala dan dapat ditelusuri kembali ke sejarah peradaban manusia yang paling awal didokumentasikan. Dalam pembelajaran tradisional, guru mengajar atau menginstruksikan siswa berdasarkan tujuan pembelajaran dan kemampuan belajar di kelas.
Efektivitas pembelajaran sangat bergantung pada kemampuan mengajar guru dan kemampuan mereka untuk mengkomunikasikan konsep dengan jelas. Siswa dan guru harus berada di ruang yang sama dan dengan demikian berada di kota yang sama
Dengan munculnya era internet dan inovasi dalam industri pembelajaran, metode pembelajaran mengalami revolusi. Sarana pembelajaran baru ini disebut sebagai 'e-learning'. Di bawah ini adalah beberapa faktor yang mempercepat tren e-learning.
1. Internet dan telepon seluler
Dengan adopsi telepon seluler massal dan ketersediaan internet yang murah, memungkinkan bagi para pendidik untuk menyebarkan konten materi yang dimiliki melalui internet. Mereka tidak lagi terikat oleh batas-batas ruang kelas fisik dan kebutuhan untuk memiliki siswa secara fisik hadir di sana. Demikian juga, siswa dapat mengakses konten di mana saja dan kapan saja.
2. Kebutuhan akan metode mengajar yang canggih
Beberapa keterampilan seperti menulis kode, menerapkan algoritme pembelajaran mesin memerlukan komputer dan alat bantu pengajaran seperti skrip data, alat pengkodean, dan perangkat keras fisik. Semua ini dapat difasilitasi melalui e-learning dimana siswa dapat belajar di komputer itu sendiri.
3. Keterampilan baru di era Teknologi & Informatika (TI)
Dengan munculnya industri perangkat lunak, telah terjadi peningkatan profesional dan keterampilan baru seperti pengembang, administrator basis data, profesional QA, analis bisnis, dan sebagaina. Beberapa keterampilan ini jarang dan tidak cukup banyak orang di lokasi geografis dapat mengajari mereka. Di sinilah e-learning sangat diperlukan. E-Learning memungkinkan pendidikan berkualitas dari lembaga terkemuka untuk diakses oleh populasi yang tersebar secara global.
4. Peristiwa yang mengganggu (seperti pandemi COVID) tanpa terduga
Dengan pandemi baru-baru ini, menjadi sulit bagi banyak perguruan tinggi dan universitas untuk mengadakan kelas di kampus mereka. Tapi, ini lebih mempercepat adopsi e-learning. Tidak hanya COVID-19, berbagai macam kondisi tak terduga dapat memengaruhi proses belajar/mengajar secara tradisional atau tatap muka.
5. Pembelajaran asinkron
E-learning memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan mereka sendiri dan menetapkan pencapaian yang mereka anggap perlu.