Memilih sistem LMS berbasis open source terkadang menjadi salah satu pilihan yang ditempuh oleh pihak kampus dengan alasan lebih murah. Padahal anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar jika dibandingkan dengan harus memilih sistem LMS berbayar. Namun, kami juga tidak akan memaksakan Anda untuk memilih yang berbayar jika memang keputusan Anda sudah sangat bulat akan hal tersebut. Meski demikian, kami akan memberikan beberapa tips jika Anda ingin menggunakan sistem LMS berbasis open source yang versi gratis.
1. Melakukan analisa terhadap kode dan sistem yang ada
Jangan asal menggunakan sistem yang sudah ada begitu saja. Pada sistem LMS berbasis open source tidak semuanya bekerja dengan sesuai keinginan. Terkadang akan ditemukan beberapa kendala sistem atau bug yang ditemukan. Apabila Anda tidak memiliki tim programmer sendiri, tentu ini akan menjadi masalah baru yang akan Anda hadapi.
2. Keamanan pada sistem
Sitem tidak selamanya dilengkapi dengan keamanan, ada beberapa sistem open source yang hanya memberikan sistem namun dari sisi keamanan coding masih belum bisa diuji. Maka dari itu, jika Anda sudah sangat yakin untuk menggunakan sistem LMS open source, sebaiknya Anda memperhatikan keamanan pada sistem dan bagaimana cara sistem mengenkripsi data yang sifatnya pribadi. Selain fungsi dari https, sistem enkripsi juga dapat didukung oleh penggunaan coding.
3. Pembaruan
Sistem LMS berbasis open source yang Anda pilih haruslah yang memiliki pembaruan secara berkala. Jangan sekali-kali menggunakan sistem open source gratis yang tidak mendapatkan pembaruan karena bisa jadi celah keamanan pada poin ke-2 yang kami sebutkan sebelumnya ada pada kelemahan ini.
4. Jangan terpaku pada review, lakukan pengujian secara mandiri
Anda mungkin akan sering menemukan sistem LMS berbasis open source dengan review positif. Namun, jangan jadikan review ini sebagai tolok ukur untuk memilih sistem. Karena, tidak semua review positif yang diberikan merupakan review asli dari pengguna yang sudah pernah menggunakan sistem atau yang dikenal dengan fake review. Jika Anda menemukan sistem dengan review positif, sebaiknya Anda tetap melakukan pengujian secara mandiri untuk memastikan sistem LMS tersebut benar-benar layak untuk digunakan.
Ilustrasi (c) Unsplash.com