Blended learning tidak dapat Anda terapkan dengan asal-asalan dengan hanya mengikuti trend. Anda juga perlu memperhatikan hal-hal yang menjadi batasan dalam metode pembelajaran blended learning tersebut. Tujuannya, ketika Anda sudah mulai menjalankan metode pembelajaran blended learning, semua yang terlibat tidak merasa keberatan. Contoh, Anda sebagai rektor, memutuskan untuk mengimplementasikan metode pembelajaran blended learning. Pada saat yang sama, dosen dan mahasiswa masih merasa kebingungan untuk mengikuti metode pembelajaran tersebut. Hal semacam inilah yang tidak boleh Anda lakukan ketika ingin menjalankan program pendidikan yang dimaksud. Maka dari itu, Anda harus dan wajib mengetahui batasan-batasan sebelum menjalanakan metode pendidikan blended learning untuk mahasiswa/siswa.
1. Terlalu terburu-buru
Tidak semua pelajar dan dosen siap untuk mengikuti dan menjalankan metode pembelajaran blended learning, seperti yang sudah kami contohkan di atas. Untuk itu, sebelum Anda memutuskan berpindah haluan dalam memberikan materi pendidikan, lakukan pertimbangan yang matang. Anda juga dapat berkonsultasi dengan penyedia sistem LMS, apakah lembaga yang Anda kelola ini sudah siap atau belum. Mencegah implementasi terburu-buru juga dapat mengurangi potensi sistem LMS tidak digunakan.
2. Jangan keluar dari kurikulum yang Anda
Meskipun tidak ada aturan untuk menggunakan metode pendidikan seperti apa yang harus ditempuh bagi lembaga yang mengimplementasikan LMS, bukan berarti Anda bebas. Anda harus tetap menjaga landasan pendidikan sesuai dengan kurikulum yang ada. Apabila metode pendidikan ini hanya menjauhkan Anda pada kurikulum, lalu untuk apa? Jika nanti sistem LMS tidak membantu apa pun, itu artinya bukan sistemnya yang jelek, tetapi ketidakpahaman Anda lah yang menjadi akar masalahnya.
3. Jangan bermain-main dengan data
Data mahasiswa, data pelajaran, data nilai mahasiswa semua dapat tersimpan pada sistem LMS yang akan membantu Anda untuk menyelesaikan penilaian dari semua pelajar. Apabila data yang Anda masukkan pada sistem tidak memiliki nilai kualitas yang baik, maka semua pihak akan mengalami kerugian. Data adalah sumber untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan kualitas lulusan dari lembaga Anda. Jika Anda bermain-main pada data, maka data tersebut akan menjadi hal yang sangat merugikan pelajar, dosen dan lembaga.
4. Tidak konsisten
Satu hal yang harus Anda ingat ketika menggunakan sistem LMS, Anda harus menjaga konsistensi dari para pengguna sistem untuk setiap waktu dalam memberikan pembelajaran. Semakin konsisten dalam menjalankan program blended learning, maka pemahaman dari para pelajar akan semakin meningkat pula. Ketika pelajar lulus, ia sudah siap untuk bekerja di luar sana.
Itulah hal-hal yang tidak boleh Anda lakukan ketika menggunakan sistem LMS yang dapat kami berikan. Semoga tips ini dapat membantu Anda dalam memperbaiki kualitas blended learning yang Anda jalankan.
Ilustrasi (c) Unsplash.com